Dalam upaya mendorong transformasi budaya kerja dan memperkuat komitmen menuju Zona Integritas (ZI), Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Pattimura menyelenggarakan webinar bertajuk “Agen Perubahan untuk Zona Integritas: Membangun Budaya Kerja yang Akuntabel dan Inovatif” pada Kamis, 13 November 2025. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh Dekanat, pimpinan jurusan dan program studi, staf dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa di lingkungan FST.
Webinar dibuka dengan sambutan hangat dari Dekan FST UNPATTI, yang menegaskan komitmen FST untuk menjadi bagian dari transformasi menuju tata kelola perguruan tinggi yang bersih, transparan, dan berintegritas. “Pembangunan Zona Integritas bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan panggilan moral bagi seluruh sivitas akademika untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, kejujuran, dan orientasi pada pelayanan publik yang berkualitas,” ujar Dekan. Beliau menambahkan, “Melalui webinar ini, kita harapkan menjadi wadah berbagi pengalaman, menggali inspirasi, dan memperkuat komitmen bersama untuk membangun budaya kerja yang profesional, transparan, dan berorientasi pada hasil. FST UNPATTI siap menjadi contoh nyata dalam pelaksanaan Zona Integritas, menuju terwujudnya Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).”
Sebagai narasumber utama, Bapak Dr. Ir. Budi Prasetyo Samodikun, S.T., M.Si., IPU, ASEAN Eng. yang merupakan staf dosen dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro menyampaikan materi tentang peran strategis Agen Perubahan dalam membangun budaya kerja berbasis integritas. Dalam paparannya, beliau menekankan lima pilar utama pembentukan Zona Integritas: komitmen kuat dari pimpinan dan seluruh pegawai, transparansi serta akuntabilitas, pelayanan publik yang unggul, inovasi yang berkelanjutan, serta perubahan mindset dan transformasi budaya kerja.

Dr. Budi menjelaskan bahwa Agen Perubahan merupakan individu yang terpilih dan dipercaya untuk menjadi teladan (role model) dalam proses transformasi organisasi. Mereka tidak hanya mendorong perubahan, tetapi juga mampu menularkan semangat integritas dan menjaga konsistensi nilai-nilai positif di lingkungan kerja. Karakteristik Agen Perubahan ideal meliputi: integritas yang tinggi, disiplin, profesionalisme, kemampuan komunikasi yang baik, sifat inspiratif, keterbukaan terhadap inovasi, serta menjadi panutan bagi rekan kerja.
Namun, upaya perubahan tidak selalu berjalan mulus. Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain: adanya resistensi terhadap perubahan, pemahaman nilai integritas yang masih terbatas, kondisi lingkungan kerja yang belum sepenuhnya mendukung, serta keterbatasan sumber daya dan dukungan institusi. Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan strategi yang tepat, seperti: membangun komunikasi yang terbuka dan dua arah, melakukan edukasi serta sosialisasi secara berkala, melibatkan seluruh pegawai dalam proses perubahan, serta merayakan setiap pencapaian kecil sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.
Dalam konteks budaya kerja, Dr. Budi menekankan bahwa budaya kerja yang akuntabel ditandai oleh rasa kepemilikan (ownership) atas tugas, transparansi dalam pengambilan keputusan, serta evaluasi dan pelaporan yang objektif. Sedangkan budaya kerja yang inovatif ditumbuhkan melalui pola pikir kreatif dalam menyelesaikan masalah, kolaborasi lintas bidang, dorongan untuk mencoba ide-ide baru, serta pemahaman bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran.
Lebih lanjut, beliau juga menampilkan contoh nyata agen perubahan di Fakultas Teknik UNDIP dengan peran – peran yang cukup strategis. Beliau berharap selepas webinar ini, tim ZI dapat mengidentifikasi staf dosen maupun tenaga kependidikan yang sudah pernah melakukan perubahan di tingkat FST UNPATTI untuk dapat dijadikan role model bagi seluruh sivitas FST UNPATTI. Di akhir pemaparannya, beliau kembali menegaskan bahwa kita semua adalah agen – agen perubahan itu. Jadilah inspirasi di tempat kerja kita masing – masing.
Webinar pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Ibu Mimi Salmawati, M.Si selaku moderator dan ditutup dengan pemberian sertifikat bagi Narasumber dan sesi foto bersama.
